Selasa, 10 November 2015

TIPS MENDAKI GUNUNG BAGI PEMULA

Beberapa tahun ke belakang ini banyak kecelakaan dalam olahraga pendakian gunung, saya berusaha sedikit mengulas agar pendakian aman dan nyaman, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saya. Sejatinya olahraga mendaki gunung itu susah susah gampang Gampang, karena dari anak kecil hingga kakek-kakek dapat mendaki gunung (terutama gunung dengan kelas easy , Hiking Tanpa memerlukan keahlian khusus. 
Hal ini dibuktikan oleh rekor pendaki termuda dan pendaki tertua di berbagai belahan benua Di negara kita, terdapat banyak gunung dengan kategori mudah didaki, namun banyak kecelakaan Susah, Karena kita “bermain” di dalam keadaan abnormal dari lingkungan sehari hari (terutama kaum urban) , mulai dari konsentrasi O2 yang semakin menipis, suhu yang menurun, menyebabkan metabolisme dalam tubuh harus bekerja ekstra untuk menyesuaikan. Olahraga yang rutin dan perencanaan perjalanan yang matang akan sangat membantu kita dalam menikmati olahraga ini. 
Nah, dari hal diatas saya sedikit mengulas beberapa hal: 

1. Mau dengan cara “Heavy” , ultralight, ataupun Running , mengukur kemampuan diri sendiri adalah hal yang penting, karena ada pembelajaran “menaklukan” diri sendiri dari ego dalam olahraga ini. 

 2. Persiapan , hal ini sering disepelekan oleh sebagian besar orang karena terkesan ribet. Lebih baik ribet di bawah bukan? Daripada ribet di atas kaya pasar, ada yang kurang maupun lebih Quote:Sering kan ngalamin Packing di awal muat, eh pas udah aktifitas camp lalu packing lagi nga muat, trus titip titipan? Atau ngerasa pembagian beban melebihi kemampuan? Belajarlah menjadi pendaki bertanggungjawab. Selain peralatan dan peralatan, konsumsi sebaiknya di atur sedemikian rupa agar tidak terlalu banyak/kekurangan. Spoiler for Contoh pembagian : 

3. Konsumsi 
Ada banyak pilihan konsumsi , mau yang nga ribet sampai yang makan berat, sama kaya di rumah. Sebenarnya (menurut saya) ,mengkonsumsi makanan instan itu tidak salah, selama memenuhi kebutuhan kalori. Mengkonsumsi mie instan+sayur+telur sebetulnya mencukupi kebutuhan kalori, namun karena secara psikologi kita teribiasa mengkonsumsi nasi, jadi rasa lapar akan mendera kita. Waktu konsumsi yang kurang tepat pun mempengaruhi metabolisme kita (mie instan mengandung banyak garam, mempengaruhi proses osmosis tubuh, sebaiknya jangan dikonsumsi pada saat mau istirahat/malam hari, karena tidak ada pengganti cairan tubuh). 

 4. Kondisi medan 
Terkadang sulit membaca kondisi medan (terutama yang jarang ke lapangan) , nah disini ego kita diuji, apakah kita mampu melewatinya (Secara tim , bukan pribadi), berlapang dadamundur tanpa mempedulikan di cap pengecut atau mau nekat? 

5. Memanfaatkan perangkat 
Dewasa ini, banyak pendaki dengan gadget canggih. Nah manfaatkan dengan menginstall aplikasi berbasis offline GPS. Contoh : Maverick (Android)  Nga perlu ngerti apa arti angka yang tertera , tetapi dengan merelay posisi berdasarkan koordinat, akan memudahkan tim evakuasi menuju lokasi anda. Kalo di sungai, deket pohon gede, batu, dll dukun pun susah mencari. 

 6. Belajar Banyak baca, belajar, mempelajari kasus kecelakaan akan mengurangi resiko . 

7. Menghormati Apapun alasan anda, anda adalah pengunjung di gunung! Hormati semuanya, termasuk tidak mengotori/ meninggalkan sampah pada lokasi anda berkegiatan. Tunjukan bahwa anda mahluk bermartabat. 


Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar