Informasi singkat aja ya… Gunung Andong adalah gunung yang bertipe
perisai di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Gunung ini dalam sejarah belum
pernah dicatat mempunyai aktivitas meletus. Gunung Andong terletak di antara
Ngablak dan Tlogorejo, Grabag Kabupaten Magelang dan mempunyai ketinggian
sekitar 1726 mdpl. Gunung Andong merupakan salah satu dari beberapa gunung yang
melingkari Magelang. berdampingan dengan gunung Telomoyo, gunung ini berada di
perbatasan wilayah Salatiga, Semarang, dan Magelang.
Untuk mendaki
gunung ini menurut pengamatanku terdapat 3 jalur pendakian, dimana jalur
penadakian basecamp sawit menjadi yang paling favorit bagi para pendaki. Yang 2
lagi aku sendiri ngga tahu persis didaerah mana hehe… untuk menuju puncak hanya
dibutuhkan waktu sekitar 2-3 jam dari basecamp, tergantung stamina sihh. Kalau
yang sudah biasa naik gunung mungkin 1 jam sudah sampai puncak.
Tepatnya hari
Sabtu 15 maret 2014 aku bersama teman-teman santri ponpes an-nuur karet
magelang mencoba mendaki gunung ini. Terpaksa hari itu kami membolos sekolah,
jangan di contoh yaa. Pukul 07:00 WIB kami berangkat dari pondok menuju rumah
teman di daerah Grabag. Sesampai dirumah teman, kami istirahat sejenak dan menyiapkan
logistic yang diperlukan untuk pendakian nanti.
Setelah solat
dzuhur kami memulai perjalanan menuju basecamp dusun sawit. Diterminal pasar
grabag kami menjari angkuatn umum untuk menuju basecamp. Tapi ternyata
informasi yang kami peroleh angkutan untuk kesana jarang. kemudian ada
bapak-bapak yang menawari carteran angkutan. setelah berdebat mengenai ongkos,
kami mendapat harga 40ribu untuk 11 orang. Kemudian kami diantar menuju basecamp,
waktu itu menunjukkan pukul 14:00 WIB. pukul 14:30 WIB kami turun entah itu
daerah mana. Ternyata tempat kami diturunkan itu masih 3km dari basecamp dusun
sawit, wah pantesan murah..
Kami sepakat untuk
melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, dengan harapan ada mobil yang
dapat kami minta tebengan. Tak berapa lama kemudian dari kejauhan kami melihat
mobil pickup menuju arah kami, sontak kami menghadang mobl tersebut dan
Alhamdulillah mobil tersebut kebetulan akan melewati dudun sawit. Ternyata doa
orang teraniaya memang manjur haha.
Sekitar pukul
15:15 WIB kami diturunkan didepan pintu gerbang pendakian, ya kami turun
didepan pintu gerbang pendakian bukan dibasecamp. Otomatis kami tidak mendaftar
di basecamp. Lagi-lagi perbuatan kami ini jangan ditiru. Informasi saja Dalam
melakukan pendakian kamu harus mendaftar dibasecamp, guna memudahkan proses
pencarian jika tersesat atau hilang di gunung.
Setelah turun dari
pickup kami istirahat sejenak, tak lupa kami berterimakasih kepada bapak- bapak
yang punya pickup.
personil kami, yang 3 malu-malu termasuk aku… foto ini diambil
bulan maret 2014. Sekrang disini sudah dibangun gapura.
Pukul 15:30 WIB
kami memulai pendakian, jalur awal masih didominasi jalan warga untuk pertanian
dan mencari kayu. Tak lama kemidian hujan disertai petir turun, tak sedikit
dari kami yang tidak membawa raincoat. Perlu dimaklumi kami masih newbie banget
dan persiapan pun ala kadarnya.
Setelah berrembug
sengit kami sepakat untuk turun, karena kami belum terlalu jauh berjalan dari
pintu gerbang tadi. Kami juga melihat bangunan kayu yang bisa kami gunakan
untuk berteduh, bangunan tersebut merupakan gubug pertanian warga.
Disela-sela waktu
menunggu hujan reda, kami melaksanakan sholat ashar. Tak lupa kami berdoa agar
hujan cepat reda. Lama kami menunggu sekitar 1 jam hujan belum reda juga. Tak
sedikit dari kami yang merasa kedinginan karena pakaian basah, akibat kehujanan
ketika kembali turun.
Akhirnya hujan reda,
Alhamdulillah… waktu menunjukan pukul 17:00 WIB. Kami langsung naik lagi..
dengan sisa sisa tenaga setelah tadi berlari-lari dan kedinginan. Kami memang
pemula tapi untuk urusan tenaga jangan salah, kami hanya membutuhkan waktu 1
jam menuju puncak. Hebaatt kan haha.
Jalur menuju
puncak sangat jelas karena memang sering dikunjungi para pendaki karena tidak
terlalu tinggi. Petunjuk arah juga sudah terpasang, sehingga kecil kemungkinan
pendaki tersesat. tapi perlu diperhatikan setelah masuk hutan pinus terdapat
persimpangan antara jalur pendakian dan jalur warga untuk mencari kayu. Kondisi
saat itu jalan licin karena sedang musim hujan dan baru saja diguyur hujan.
Sekitar pukul
18:00 WIB kami sampai di puncak, ketika itu kami mendengar sayup-sayup suara
adzan maghrib. Kami mengampil arah ke puncak makam dan mendirikan tenda disana.
Akhirnya, setelah tenda terpasang kami melaksanakan sholat maghrib. Kemudian dilanjutkan
dengan masak-masak ^-^.
Hari sudah gelap,
bebrapa dari kami istirahat didalam tenda beberapa juga masih asyik masak-masak
^-^ .
Setelah mengerjakan
shalat isya, aku mencoba naik ke puncak yang lain. Di puncak yang lebih tinggi
aku berjumpa dengan pendaki dari daerah lain. Saat itu gunung andong masih sepi
walaupun malam minggu. Tidak seperti sekarang yang setiap hari ada pendaki
apalagi malam minggu bisa seperti dipasar.
Dari puncak aku
menikmati dinginnya angin gunung dan kerlap-kerlip lampu penduduk disekitar
lereng gunung andong dan merbabu. Nampak juga kerlap-kerlip lampu kota magelang
yang ditandai dengan gunung tidar ditengahnya.
Setelah dirasa
cukup, aku kembali ke tenda. Dan mencoba untuk tidur dan bangun keesokan
harinya untuk menikmati sunrise.
Sekitar pukul 04:30
WIB aku bangun, kemudian melaksanakan sholat subuh. Untuk mendapatkan air dari
puncak makam sangat mudah, kita tinggal mengikuti jalan turun di sekitar makam
dan dibawah terdapat mata air.
Setelah sholat
subuh aku bersama beberapa teman naik ke puncak untuk melihat sunrise. Bebrapa teman
lain ada yang menunggu di tenda.
ini dia beberapa hasil jepretan dari kamera hape haha
maklum kita-kita santri..haha
terbaaang!!!
terbang ahhh...eeh kok susah ya
ngga jadi ahh...
dari geger sapi
ini juga
persahabatan
ini personil kami ..santri ponpes an nuur karet magelang
Terimakasih Andong...engkau membuatku ketagihan untuk mendaki gunung-gunung lainnya di Indonesia
sampai jumpa di Lnagkah-langkahku selanjutnya
Wassalmu'alaikum Wr. Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar